Selasa, 01 Januari 2013

Program 3R (Reduce, ReUse, dan Recycle) Menuju zero Waste Dalam Pengembangan Pakan Ruminansia Berbasis Limbah Pertanian



   
     Pakan merupakan aspek penting dalam pengembangan ternak disuatu daerah, karena pakan memberi porsi terbesar dalam menejemen peternakan yakni sekitar 75% dari total biaya produksi yang akan dikeluarkan. Kualitas dan kuantitas pakanpun menjadi ujung tombak keberhasilan dalan usaha peternakan karena hasil karkas berkualitas dan memiliki kuantitas optimal salah satunya ditentukan pakan. Tidak dapat dipungkiri sebesar apapun potensi genetik yang dimiliki oleh seekor ternak  tanpa memperoleh pasokan pakan yang memadai yang memiliki kualitas dan kuantitas yang tidak terpenuhi, akan tidak dapat menampilkan potensi genetiknya. Pakan hijauan merupakan pakan utama bagi ternak ruminansia. Namun, apabila melihat fakta yang ada sekarang ini, upaya pemenuhan pakan hijauan sangat sulit dipenuhi, hal tersebut terkendala beberapa hal seperti ketersediaan lahan untuk menanam rumput, pengalihan fungsi suatu lahan yang diakibatkan semakin meningkatnya populasi manusia sehingga lahan yang tadinya difungsikan sebagai lahan hijauan berubah fungsi menjadi lahan pemukiman terutama di pulau jawa, sempitnya jumlah lahan yang dimiliki oleh petani, sehingga tanaman pangan menjadi tanaman utama yang ditanami pada lahan yang dimiliki. Jumlah ternak yang dimiliki oleh para petani juga mempengaruhi dalam upaya penyediaan hijauan, karena rata-rata jumlah ternak yhang dimiliki oleh para petani di pedesaan adalah kurang dari 3 ekor ternak, beternak masih masih dianggap sebagai mta pencaharian sambilan, jadi upaya penanaman rumputpun tidak memungkinkan untuk dilakukan. Upaya pemenuhan pakan bagi ternak ruminansia sangat sulit sekali terpenuhi apabila hanya mengandalkan dari jumlah hijauan atau rumput yang tersedia didaerah disekitar masyarakat. Pada musim penghujan jumlah rumput yang ada sangat melimpah, namun sebaliknya pada musim kemarau jumlag rumput yang ada sangat sedikit bahkan tidak tersedia, tetu saja permasalahan tersebut menjadi dilema yang berkepanjangan bagi petani di pedesaan apabila tidak diatasi secara focus dan konsisten. Upaya memenuhi kebutuhan akan pakan sangat salah satunya adalah dengan memanfaatkan potensi limbah pertanian yanga ada didaerah tempat tinggal petani meliputi limbah dari hasil tanamn padi, tanaman jagung,tanamna kacang anah, serta tanaman pertanian lainnya memungkinkan untuk diberikan sebagai ternak. Limbah pertanian sebagai pakan alternativ memiliki berbagai factor penghambat sehingga diperlukan juga upaya pengolahan melalui sentuhan teknologi pengolahan pangan. Ketersediaan, kontinuitas pengadaan, kandungan gizi, kemungkinan adanya factor pembatas seperti zat racun atau zat anti nutrisi, serta perlu tidaknya bahan diolah sebelum dapat digunakan sebagai pakan ternak perlu dipertimbangkan. Penerapan teknologi dalam pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan diupayakan dalam meningkatkan kualitas dari bahan pakan tersebut, misalnya kemampuan daya simpan, tingkat kecernaan dari bahan pakan, eliminasi anti nutrisi dan peningkatan kandungan nutrisi pakan. Sebagai contoh permasalahan dalam pemanfaatan limbah pertanian adalah kandungan serat kasarnya yang tinggi termasuk selulosa, lignin, dan tanin yang sangat sukar dicerna oleh ternak rumianasia. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak ruminansia diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keseimbangan alam karena dengan dengan dimanfaatkannya limbah pertanian dapat mengurangi jumlah limbah yang ada disekitar masyarakat petani, selain itu dengan termanfaatkannya limbah pertanian tersebut memberikan nilai pemasukan bagi pendapatan petani dalam upaya pengembangan ternak ruminansia. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak ruminansia dapat menurunkan tingkat pencenaran karena menurut uncang-undang no 23 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang talah ditetapkan.

            Program 3R berbasis limbah pertanian yang notabennya ,merupakan aplikasi dari pemanfaatan limbah pertanian sebagai paka meliputi pengurangan (Reduce) limbah pertanian yang berada dalam lingkungan masyarakat, pemanfaatan kembali (Re Use) limbah pertanian yang ada dalam masyarakat dan daur ulang (Recycle) limbah pertania sehingga menjadi produk yang berkualitas yang dapat memberi hasil yang optimal dalam pengembangan ternak ruminansia atau dapat diistilahkan sebagai penerapan teknologi pengolahan limbah pertanian. Program 3R berbasis limbah pertanian diharapkan dapat memberi dampak positif bagi semua komponen, meliputi komponen lingkungan, pendapatan, peningkatan pengembangan ternak ruminansia serta komponen perekomomian nasional secara luas dan spesifik. Progran 3R berbasis limbah pertanian adalah jawaban dari permasalahan pemenuhan pakan bagi ternak ruminansia. Limbah pertanian memiliki potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai pakan, limbah pertanian tersebut terdiri dari tanaman padi, jagung, kedelai, kacanh tanah, kacang hijau, ketela pohon, ketela rambat dan tanaman pertanian lainnya. Sebagai contoh potensi jerami padi pertahun adalah 8,86 ton/Ha, dan jerami jagung sebesar 22,88 ton/Ha/tahun. Limbah pertanian sebagai pakan ternak dapat memberikan nilai yang lebih tinggi dengan penerapan teknologi pengolahan melalui berbagai teknik yakni meliputi teknik amoniasi, fermentasi ataupun teknik lainnya yang kiprarnya dapat meningkatkan kualitas dari bahan pakan.

            Berikut adalah kandungan nutrisi beberapa jenis limbah yang banyak dimanfaatkan sabagai bahan pakan ruminansia: 


KA
Abu
SK
LK
PK

.............................%.................................
Jerami Kacang tanah
13,3 
10,22
21,55
2,03
7,5
Jerami Jagung
11,96
18,41
34,85
3,18
7,57
Jerami kedelai
11,43
9
44,55
5,96
11,89
Bekatul
6,72
8,21
18,23
8,81
12,27
Polard
11,74
4,09
9,36
4,19
18,1
Tetes
33,64
11,76
0,07
0,12
3,95
Bonggol jagung
6
1,6
29,3
0,9
4,4
 
Keterangan: KA=Kadar Air,  SK=Serat Kasar, LK=Lemak Kasar, PK=Protein Kasar


            Berikut adalah grafik dari kandungan nutrisi beberapa jenis limbah yang banyak dimanfaatkan sabagai bahan pakan ruminansia: 

 

Sumber