Pakan
merupakan aspek penting dalam pengembangan ternak disuatu daerah, karena pakan
memberi porsi terbesar dalam menejemen peternakan yakni sekitar 75% dari total
biaya produksi yang akan dikeluarkan. Kualitas dan kuantitas pakanpun menjadi
ujung tombak keberhasilan dalan usaha peternakan karena hasil karkas
berkualitas dan memiliki kuantitas optimal salah satunya ditentukan pakan.
Tidak dapat dipungkiri sebesar apapun potensi genetik yang dimiliki oleh seekor
ternak tanpa memperoleh pasokan pakan
yang memadai yang memiliki kualitas dan kuantitas yang tidak terpenuhi, akan
tidak dapat menampilkan potensi genetiknya. Pakan hijauan merupakan pakan utama
bagi ternak ruminansia. Namun, apabila melihat fakta yang ada sekarang ini,
upaya pemenuhan pakan hijauan sangat sulit dipenuhi, hal tersebut terkendala
beberapa hal seperti ketersediaan lahan untuk menanam rumput, pengalihan fungsi
suatu lahan yang diakibatkan semakin meningkatnya populasi manusia sehingga
lahan yang tadinya difungsikan sebagai lahan hijauan berubah fungsi menjadi
lahan pemukiman terutama di pulau jawa, sempitnya jumlah lahan yang dimiliki
oleh petani, sehingga tanaman pangan menjadi tanaman utama yang ditanami pada
lahan yang dimiliki. Jumlah ternak yang dimiliki oleh para petani juga
mempengaruhi dalam upaya penyediaan hijauan, karena rata-rata jumlah ternak
yhang dimiliki oleh para petani di pedesaan adalah kurang dari 3 ekor ternak,
beternak masih masih dianggap sebagai mta pencaharian sambilan, jadi upaya penanaman
rumputpun tidak memungkinkan untuk dilakukan. Upaya pemenuhan pakan bagi ternak
ruminansia sangat sulit sekali terpenuhi apabila hanya mengandalkan dari jumlah
hijauan atau rumput yang tersedia didaerah disekitar masyarakat. Pada musim
penghujan jumlah rumput yang ada sangat melimpah, namun sebaliknya pada musim
kemarau jumlag rumput yang ada sangat sedikit bahkan tidak tersedia, tetu saja
permasalahan tersebut menjadi dilema yang berkepanjangan bagi petani di
pedesaan apabila tidak diatasi secara focus dan konsisten. Upaya memenuhi
kebutuhan akan pakan sangat salah satunya adalah dengan memanfaatkan potensi
limbah pertanian yanga ada didaerah tempat tinggal petani meliputi limbah dari
hasil tanamn padi, tanaman jagung,tanamna kacang anah, serta tanaman pertanian
lainnya memungkinkan untuk diberikan sebagai ternak. Limbah pertanian sebagai
pakan alternativ memiliki berbagai factor penghambat sehingga diperlukan juga
upaya pengolahan melalui sentuhan teknologi pengolahan pangan. Ketersediaan,
kontinuitas pengadaan, kandungan gizi, kemungkinan adanya factor pembatas
seperti zat racun atau zat anti nutrisi, serta perlu tidaknya bahan diolah
sebelum dapat digunakan sebagai pakan ternak perlu dipertimbangkan. Penerapan
teknologi dalam pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan diupayakan dalam
meningkatkan kualitas dari bahan pakan tersebut, misalnya kemampuan daya
simpan, tingkat kecernaan dari bahan pakan, eliminasi anti nutrisi dan
peningkatan kandungan nutrisi pakan. Sebagai contoh permasalahan dalam
pemanfaatan limbah pertanian adalah kandungan serat kasarnya yang tinggi
termasuk selulosa, lignin, dan tanin yang sangat sukar dicerna oleh ternak
rumianasia. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak ruminansia
diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keseimbangan alam karena dengan
dengan dimanfaatkannya limbah pertanian dapat mengurangi jumlah limbah yang ada
disekitar masyarakat petani, selain itu dengan termanfaatkannya limbah
pertanian tersebut memberikan nilai pemasukan bagi pendapatan petani dalam
upaya pengembangan ternak ruminansia. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai
pakan ternak ruminansia dapat menurunkan tingkat pencenaran karena menurut
uncang-undang no 23 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup
yang talah ditetapkan.
Program
3R berbasis limbah pertanian yang notabennya ,merupakan aplikasi dari
pemanfaatan limbah pertanian sebagai paka meliputi pengurangan (Reduce) limbah pertanian yang berada
dalam lingkungan masyarakat, pemanfaatan kembali (Re Use) limbah pertanian yang ada dalam masyarakat dan daur ulang (Recycle) limbah pertania sehingga menjadi
produk yang berkualitas yang dapat memberi hasil yang optimal dalam
pengembangan ternak ruminansia atau dapat diistilahkan sebagai penerapan
teknologi pengolahan limbah pertanian. Program 3R berbasis limbah pertanian
diharapkan dapat memberi dampak positif bagi semua komponen, meliputi komponen
lingkungan, pendapatan, peningkatan pengembangan ternak ruminansia serta
komponen perekomomian nasional secara luas dan spesifik. Progran 3R berbasis
limbah pertanian adalah jawaban dari permasalahan pemenuhan pakan bagi ternak
ruminansia. Limbah pertanian memiliki potensi yang cukup besar untuk
dimanfaatkan sebagai pakan, limbah pertanian tersebut terdiri dari tanaman
padi, jagung, kedelai, kacanh tanah, kacang hijau, ketela pohon, ketela rambat
dan tanaman pertanian lainnya. Sebagai contoh potensi jerami padi pertahun
adalah 8,86 ton/Ha, dan jerami jagung sebesar 22,88 ton/Ha/tahun. Limbah pertanian
sebagai pakan ternak dapat memberikan nilai yang lebih tinggi dengan penerapan
teknologi pengolahan melalui berbagai teknik yakni meliputi teknik amoniasi,
fermentasi ataupun teknik lainnya yang kiprarnya dapat meningkatkan kualitas
dari bahan pakan.
Berikut
adalah kandungan nutrisi beberapa jenis limbah yang banyak dimanfaatkan sabagai
bahan pakan ruminansia:
KA
|
Abu
|
SK
|
LK
|
PK
|
|
.............................%.................................
|
|||||
Jerami Kacang tanah
|
13,3
|
10,22
|
21,55
|
2,03
|
7,5
|
Jerami Jagung
|
11,96
|
18,41
|
34,85
|
3,18
|
7,57
|
Jerami kedelai
|
11,43
|
9
|
44,55
|
5,96
|
11,89
|
Bekatul
|
6,72
|
8,21
|
18,23
|
8,81
|
12,27
|
Polard
|
11,74
|
4,09
|
9,36
|
4,19
|
18,1
|
Tetes
|
33,64
|
11,76
|
0,07
|
0,12
|
3,95
|
Bonggol jagung
|
6
|
1,6
|
29,3
|
0,9
|
4,4
|
Keterangan: KA=Kadar Air, SK=Serat Kasar, LK=Lemak Kasar, PK=Protein
Kasar
Berikut
adalah grafik dari kandungan nutrisi beberapa jenis limbah yang banyak
dimanfaatkan sabagai bahan pakan ruminansia:
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar